NASIONALISME
ASIA TENGGARA
A. Beberapa
Hal Mengenai Nasinalisme
1.
Pengertian
Nasionalisme
Secara etimologis nasionelisme berasal dari kata : Natie
(dilahirkan 9 keturunan), Nation/bangsa National/ ciri khas yang membedakan
dengn bangsa lain, Nasinalitas / rasa kebangsaaan Nationalist/orarng cinta
persatuan/bangsa.
Secara etimologis nasionalisme biasa didefinisikan menjadi
dua pengertian. Pertama, Nasionalisme (lama) adalah faham kebangsaan yang
berdasarkan kepada kejayaan masa lampau. Kedua, nasionalisme (modern) adalah
faham kebangsaan yang menolak penjajahan untuk membentuk Negara yang bersatu
berdaulat dan demokrasi.
Pengertian pertama beralku bagi Negara-negara Eropa dan
Negara-negara merdeka. Merak merasa sebagai bangsa yang superior yang
melahirkan kesombongan dan pada gilirannya menimbulkan imprealisme.
Sedangkan pengertian kedua berlaku bagi Negara-negara yang
pernah mengalami msa penjajahan. Dengan perkataan lain, nasionalisme lahir atau
merupakam reaksi terhadap imprealisme. Pengertian nasionalisme yang kedua ini
merupakan faham modern sebagai hasil dari revolusi Perancis.
Kita boleh membuat rumusan nasionalisme dari berbagai sudut
pandang, seperti segi politik, sejarah, sosiologi dan sebagainnya. Namun perlu
difahami bahwa nasionalisme adalah hasil proses sejarah manusia yang didsamnya
terdapat peranan ideology yang sangat besar.
2.
Faktor-faktor
Pembentuk Nasionalisme
Factor-faktor yang membentuk nasionalisme adalah factor
objektif dan factor subjektif.
Yang
termasuk factor objektif adalah bahasa, warnakulit, kebudayaan, adat, agama,
wilayah, kewarganegaraan dan ras.
Sedanngkan factor subjektif dari nasionalisme adalah
cit-cita, semngat dan keinginan dalam artian timbulnya rasa kesadaran nasional pada
bangsa itu sesuai dengan tujuan utamanya adalah terwujudnya Negara nasional.
3.
Bebarapa
Pandangan Tentang Bangsa
a) Ernst
Renan, secara psikologis bangsa adalah satu juwa, satu asas rohani, rasa
solidaritas besar, satu rasa dan satu hasil sejarah. Jiwa bangsa itu dibentuk
oleh Factor-faktor sebagai berikut:
·
Kejayaan dimasa lampau
·
Rasa senasib sepenaggungan, dan
·
Keinginan untuk hidup bersama dimasa sekarang
dan masa yang akan datang
b) Otto
Bauer, pandangannya secara material. Bangsa merupakan suatu pergaulan yang
hidup karena penderitaan yang sama di masa lampau.
4.
Beberapa
Anggapan Tentang Nationalisme
a. Ada
yang mempersamakan dengan nasionalisme di Eropa yakni sama-sama menginginkan
kebebasan nasionalisme Eropa muncul karena berlebihan, rasa bangga, dan kesombongan.
Sedangkan Asia tenggara nasionalisme muncul karena penderitaan sebagai akibat
penjajahan Barat. Nasionalisme sebagai faham modern lahir pada abad ke XVIII yang bersumber pada
revolusi Prancis deangan semboyan liberte (kebebasan), egalite (persaman)
dan frantenite (persaudaraan). Dari semboyan diatas munculah faham
modern, liberalisme, demokrasi,dan nasionalisme. Dengan demikian persamaannya
terletak pada prinsip-prinsip kebebasan/kemerdekaan. Akan tetapi berbeda dalam
corak dan proses sejarahnya.
b. Ada
yang mengatakan bahwa nasionlisme itu faham yang sudah usang.
5.
Aspek-aspek
Nasionalisme
a.
aspek politik anti penjajahan memperjuangkan
kemerdekaan, dan membangun kejayaan baru.
b.
Aspek ekonomi; menentang eksploitasi ekonomi
asing dan menegakkan ekonomi nasional uantuk mencapi kesejahtaraan.
c. Aspek
cultural ; menentang pengaruh kebudayaan asing yang negative dan menegakkan
kepribadian nasional.
Aspek-aspek diatas timbul sebagai akibat penjajahan dengan
sasaran adalah sebagai berikut:
Dominasi politik : tanah jajahan tidak boleh
berpolitik
Eksploitasi ekonomi : kuraslah hasil kekayan
nanah jajahan.
Penetrasi kebudayaan : timbulah atau
terpengaruhlah kebudayaan tanah jajahan atu “pacific penetration”.
6.
Proses
Nasionalisme
Nasionailme
Merupakan Proses dari hal-hal berikut:
a. kesadaran politik
dalam hubungannya dengan Negara nasioanal yang merdekadan bersatu
b. bersumber atau
berakar kehidupan di masa lampau
c. isi dan coraknya
berlainan yaknni dipengaruhi oleh situasi dn kondisi setempat
d. merupakan gejala
sosio-politik dan pertumbuhan Negara nasional
e. merupakan “social
force” yang dapat menggoyahkankolonialisme.
f.
Rakyat terjajah merasa tidak puas terhadap perlakuan yang tidak adil dn
penjajah, antara lain: Karena penjajah (barat) memberlakukan “color bar”/ garis
wrna atau perbedaan warna kulit pada tanah jajahan. Bahwa kulit berwrna lebih
rendah segalanya dari kulit putih.
Pengawasan politik yang ketat artinya para
pemimpin pribumi tidak boleh berperan dengan alasan bahwa mereka tidak bias
memerintah dan kalau pun dilibatkan dalam pemerintahan akan bertindak
sewenang-wenang. Pendudukkulit sangt senag diperintah.
Pengawasan ekonomi yang ketat artinya tanah
jajahan dikuras habis, sementara penduduk pribumi tidak mampu berekploitasi,
hidupnya cenderung konsumtif, dan mereka tidak mempunyai skill. Pelayanan
soosial yang buruk karena penduduk pribumi bodoh, kotor, dan suka menipu.
B.
Nasionalisme
di Asia Tenggara
Nasionalisme
di Asia tenggara merupakan faham yang mencerminkan kebangunan bangsa-bangsa
Asia tenggara sebagai reaksi terhadap imperialisme barat. Sebagaimana telah
diuraikan di atas, bahwa gerakan nasionalisme di Asia Tenggara sangat
dipengaruhi oleh kondisi tiap Negara karena akar budaya dan proses yang
berbeda, sehingga gerakan tersebut mempunyai keunikan masing-masing.
Agar memperoleh gambatran yang jelas, dibawah ini akan
diuraikan mengenai gerakan nasionalisme dibeberapa Negara Asia tenggara, antara
lai Filipina, Vietnam dan Myanmar. Pembahasan yang pertama, gerakan
nmasionalisme di Filipina, didasarkan kepada suatu kenyataan bahwa tummbuh dan
berkembangnya nasionalisme di Negara tersebut lebih dahulu terjadi dibanting
dengan di Asia Tenggara lainnya.
1. Nasionalisme
di Filipina
Tahun
1571 manila jatuh ke tangan Spanyol dan mulailah penjajahan Spanyol di Filipina
sampai tahun 1898. Tujuan penjajhan Spanyol adalah :
v Menyebarkan
abam Kristen katolik
v Menjalin
hubungan dengan Jepang
v
Merebur perdagangan rempah-rempah
Faktor-faktor yang
mempengaruhi gerakan nasionalisme di Filipina adalah:
ü
Faktor
intern:
a.
munculnya kaum terpelajar yang berpendidikan
barat sehingga mereka mmiliki kesadaran nasional dan berusaha mengembangkannya.
b. Karena
perlakuan yang lebih tidak adil terhadap kehidupan bangsa Filipina baik dalam
bidang politik, ekonomi, social.
·
Bidang politik : orang Filipina tidak boleh
duduk dalam pemerintahan.
·
Bidang social : pelayanan terhadap masyarakat
dan tentara tidak sama dengan pelayanan terhadap bangsa spanyol.
·
Bidang ekonomi : terjadi pemerasan terhadap
suasana para petani yang dilakukan oleh pemerintah Spanyoldan keum gereja.
c. Rakyat
Filipina pernah merasakam suasana Liberal pada masa Gubernur Torre tahun
1869-1871. Maka rakyat lebih cenderung untuk bersifat liberal karena sudah
terasa enaknya masa itu.
ü
Faktor
Ekstern:
a.
Pembukaan Terusan Suez 1869 sehingga memperluas
arus informasi dan pengaruh barat masuk ke timut 9Filipina) terutama
faham-faham Perancis yang modern seperti faham nasionalisme.
b.
Revolusi Industri II, dengan ditemukannya kapal
transportasi dan telepon, kapal api, kereta api memperluas daya hubungan dan
komunikasi saaat itu, termasuk Filipina.
b.
Pengaru Jepang
c. Pengaruh
revolusi Cina, turki muda.
Gerakan
nasionalis Filipina dibagi dalam tiga tahap ialah:
1.
Gerakan yang berlangsung sampai tahun 1872
2.
Gerakan-gerakan yang berlangsung antara tahun
1872-1896
3. Gerakan-gerakan
yang berlangsung antara tahun 1896-1901
GERAKAN
–GERAKAN YANG BERLANGSUNG SAMPAI TAHUN 1872
Pada
masa ini gerakannya berupa perlawanan-perlawanan secara lokal ditempat-tempat
tertentu timbulnya perlawanan ini disebabkan karena adanya perlakuan yang tidak
adil yang dialami oleh berbagai lapisan masyarakat seperti kaum petani yang
dikuasai tanahnya, kaum gereja dan pegawai yang gajinya kecil. Tokoh agama pun
merasa tidak diperlakukan adil karena penguasaan oleh golongan pendeta-pendeta Dominician,
sehingga orang-orang Filipina seperti tidak punya hak. Terbukti saat pendeta
Apolinario mengusulkan masalah Wali Josep l di Toyabas malah ditolak golongan
Dominican dan bahkan ia ditembak.
Pada
tahun 1821 terjadi pemberontakan di Novales dari tahun 1842 terjadi di tayabas
sebagai cetusan ketidakadilan. Klimaks sikap penjajahan pada tahap awal itu
terjadi tahun 1872 ketika pecah pemberontakan di cavite yang dilancarkan oleh
kurang lebih 200 orang tentara Filipina yang mendapat dukungan rakyat. Menghadapi
kekacauan itu pendeta-pendeta dari Dominican menggunakan kesempatan untuk
penumpasan saingannya. Ada tiga pendeta yang tidak disukai oleh Dominican,
yaitu Jacinto Zamora, Jose Burgos dan Mariano Comes, yang semuanya dijatuhi hukuman
mati.
GERAKAN
YANG BERLANGSUNG ANTAR TAHUN 1872-1896
Terbunuhnya
tiga pendeta di atas meluasnya rasa kebencian rakyat Filipina. Semangat anti
Spanyol dan dan cita-cita menbebaskan diri dari penjajahan semakin kuat. Pada
masa ini muncullah seorang pemimpin muda Jose Rizal. Ia terkenal seorang tokoh
nasional yang muda. Disamping itu terkenal juga sebagai seorang dokter lulusan
St. Thomes, filsuf, sastrawan pujangga, ahli hukum dan seniman. Upaya yang
dilakukannya antara lain mendirikan gerakan propaganda untuk menanamkan
persamaan hak di kalangan bangsa Filipina dengan Spanyol serta menuntut
kebebasan berbicara, rapat dan berkumpul untuk mengeluarkan pendapat baik
secara lisan maupun tulisan. Cara perjuangan yang ditempuhnya adalah menolak
cara-cara radikal, mengutamakan cara persuasif untuk membina dan menyadarkan bangsa
Filipina yang dilakukan melalui tulisan dalam majalahnya “La Solidarided” pimpinan Lopez Jaena. Melalui tulisan-tulisannya
ia meminta agar bangsanya meningkatkan taraf pendidikannya.
Selain
majalah juga dua buah novel yang isinya mengecam pemerintahan spanyol dan
tindakan kaum Gereja. Novel pertamanya ialah “noli Me Tangere” tahun 1887 dan novel keduanya ialah “El Filibusterism” yang terbit tahun
1891. Kedua novel tersebut dilarang beredar. Tahun 1982 ia mendirikan gerakan
Liga Filipina, sebuah organisasi untuk memajukan bangsa Filipina, tapi kemudian
gerakan ini dilarang sehingga iapun ditangkap dan dibuang ke Mindanau.
Pengikut-pengikutnya yang sifatnya lebih radikal meminta kepada ia agar mau
memberontak, di antaranya Andres Bonifaciio.
Gerakan
ini lebih radikal dan bermaksud mengajak Jose Rizal agar mau memberontak. Tahun
1896 di luar pengetahuan Jose Rizal gerakan yang bertujuan untuk mencapai
kemerdekaan Filipina ini melakukan pemberontakan. Dengan gerakan itu Spanyol
menuduh dan menagkap Jose Rizal melakukan pemberontakan. Dalam pertemuan dengan Spanyol, Rizal
menyatakan bahwa ia tidak setuju dengan pemberontakan itu. Tapi tetap Spanyol
tetap menyangkal bahwa Rizal tidak setuju dengan gerakan itu dan Spanyol
mengatakan bahwa Rizal menyatakan itu karena gerakannya tidak berhasil.
Akhirnya Rizal dihukum mati. Oleh pemerintahan Spanyol pada bulan Desember
1896. Sedangkan Bonifacio dapat melarikan diri. Gerakan yang berlangsung antara
tahun 1896-1901.
Periode
ini diisi dengan pemberontakan-pemberontakan melawan Spanyol yang dimulai
dengan pecahnya pemberontakan Katipun, yang perjuangannmya menggunakan senjata.
Pemberontakan Katipunan gagal yang kemudian munculah seorang tokoh pergerakan
baru yaitu Emilio Aguinaldo. Ia lahir 1869 di Kalfit. Karena antara dua tokoh ini terjadi
persaingan maka terjadilah pembunuhan terhadap Andres Bonaficio. Gerakan
Katipunan yang dipimpin oleh Emilio ini tidak dapat dihancurkan oleh Spanyol,
sehingga gubernur Jendral Primo de Rivera mengajukan perdamaian kepada Emilio
Aguinaldo, maka ditanda tanganilah perjanjian Biac-na-bato Desember 1897.
Isi
perjanjian tersebut adalah:
1.
Angunaldo meletakkan jabatan sebagai ketua dan
menghentikan perlawanan.
2.
ia mengasingkan diri ke Hongkong seumur hidup
dan akan diberikan uang 800 ribu peso oleh pemerintahan Spanyol.
3. pemerintahan
Spanyol akan memberikan ganti rugikepada Petani 900.000 peso.
Namun kedua belah pehak tidak mentaati perjanjian itu
terutama Spanyol yang tidak membayar seluruh ganti rugi kepada Filipina,
Angunaldo sendiri hanya diberi setengahnya, dan uang yang diberikan Spanyol
oleh Angunaldo dibelikan persenjataan untuk dipakai memberontak Spanyol.
Sementara itu, tahun 1898 timbul suasana tegang dan
permusuhan antara AS dengan Spanyol yang bermula terjadi di Cuba. Permusuhan
ini meluas ke Filipina dan Amerika bermaksud mengusir Spanyol dari Filipina.
Pimpinan Armada Dewey sampai diteluk Filipina bulan Mei armada tersebut, dengan
harapan setelah Spanyol kalah Filipina dimerdekakan Aguinaldo akan dijadikan
Presiden. Pada bulan Agustus 1898 Spanyol menyerah. Setelah spanyol kalah AS
tidak memberikan kemerdekaan kepada Filipina, akibatnya Agunaldo
memproklamirkan republic Filipina tahun 1899 di Malolos. Dengan dibentuknya
republic Filipina terebut Amerika bertindak tugas terhadap Agunaldo dan
akhirnya Agunaldo ditangkap dan iapun menyerah. Pada bulan Maret 1901
pemberontakan Agunaldo berakhir pada 19 April 1901 dia meletakan senjata.
ü
Filipina Pada Masa Amerika
Filipina
jatuh ke tangan AS tanggal 10 desember 1898 setelah perjanjian Paris. Amerika
tidak bermaksudkan untuk kemerdekaan Filipina, ini terbukti saat Emiliano
Agunaldo menuntut tidak dihiraukan dan tidak dikabulkan. Pemberontakan Emilio sampai
tahun 1901 untuk merebut kemerdekaan. Pemberontakan Emilio gagal dan Amerika
menyatakan bahwa menguasai Filipina bukan untuk kesenangan Amerika tapi untuk
kepentingan Filipina.
Setelah
tahun 1898 politik isolasi Amerika berakhir dan lahirlah Dokrin Monroe. Sejak
tahun 1901 pemerintahan USA mengadakan politik pembaharuan dalam system
pemerintahan di Filipina. Tahun itu pula dibentuk Filipina Comision yang
dikepalai oleh Gubernur Sipil. Yang menjalankan pemerintahan sipil di Filipina
Assembly pada tahun 1907 kebijaksanaan ini didasari oleh janji Presiden Amerika
Mc. Kinley antara lain:
a.
bahwa pemerintah di Filipina terbentuk dengan
maksud untuk kebahagiaan, kesejahtaraan, kedamaian, bangsa Filipina sendiri.
Jadi di sini pemerintah Amerika tidak melakukan kesewenang-wenangannya.
b.
Pemerintahan Filipina berdasarkan pada peraturan
dan undang-undang yang berlaku, serta adat istiadat yang ada yang akan dipatuhi
dan didasarkan oleh Amerika dalam menjalankan pemerintahannya.
b.
Pemerintahan akan menjunjung tinggi hak dan
asasi manusia
c.
Pemerintah akan memperhatikan sungguh-sungguh
masalah kepamilikan tanah
d.
Pemerintah menghormati kebebasan beragama
e. Peningkatan
dan pemerataan pendidikan dan penggunaan bahasa Inggris di masyarakat akan
diperhatikan pemerintah.
Tahun 1919 Filipina menuntut kemerdekaan
penuh, tuntutan ini dijawab Amerika dengan didirikannya Word Forbes Comission,
pada tahun 1922 misi ini menyatakan laporannya bahwa Filipina belum saatnya
merdeka maka hal ini harus ditangguhkan, namun Amerika membimbing Filipina
untuk menuju kea rah kemerdekaan.
Tahun 1934 Amerika mengeluarkan
undang-undang yang dikenal dengan The Tyaings Mc Duffie Act. Yang isisnya bahwa
America akan memnerikan status Commonwealth kepala bangsa Filipina. Dan ini
baru diwujudkan 4 Juli tahun 1936 dengan penegasan bahwa Commonwealth ini
merupakan bentuk masa peralian dari situasi penjajahan kesituasi kemerdekaan
penuh.
Sepuluh tahun kemudian tanggal 4 Juli 1946 Filipina diberi
kemerdekaan oleh Amerika yang mana hari itu sama dengan kemerdekaan Amerika.
Presiden Filipina I pada masa Commonwealth adalah Manuel Quezon.
ü
Filipina Pada Masa Perang Dunia II (Perang
Pasifik)
Filipina (Manila) jatuh ketangan Jepang tanggal 2 Januari
1942 dan seluruh Filipina dikuasai pada tanggal 6 Mei 1942. Jepang menjajah
Filipina sampai tanggal 22 Oktober 1944. Dan saat Jepang disana sempat
membentuk Negara boneka dengan presidennya Lauren.
Pada tanggal 4 Juli 1946 Filipina diberi kemerdekaan oleh
Amerika dengan presidennya Manuel Roxas.
b.
Nasionalisme
di Vietnam
Pada akhir abad XIX seluruh Indo Cina (Laos, Vietnamdan
Kmboja) jatuh ketangan Perancis. Pada setiap bagian Indo Cina, Prancis
menjalankan pemerintahnnya sendiri-sendiri, sejak Vietnam dikuasai perancis
gerakan nasionalisme Vietnam mulai bangkit.
Gerakan nasionalisme Vietnam terdiri atas 3 periode:
a) periode
1913-1917
b) periode
1917-1930
c) periode
1930
d) Periode
tahun 1913-1917
a)
periode
1913-1917
Gerakan
nasionaisme Vietnam adalah kuang Phuc Hoi/ partai Restorasi Vietnam/partai pemulihan
Vietnam didirikan padA tahun 1913. tokohnya antara lain : Phan Poi Cau, dan
Phan Trinh. Tujuannya :
·
Menciptakan Vietnam yangmodern
·
Meniru kemajuan yang telah di capai Jepang
Dalam mencapai tujuannya mereka ingin membebaskn diri dengan
jalan kekerasan dan untuk itu minta bantuan Jepang. Sedangkan dalam menciptakan
Vietnam yang modern mereka dipengaruhi faham modern dari Revolusi Prancis.
Mereka mengerti betul slogan Liberte, Egalite dan Fraternite. Disamping itu
banyak membaca tuisan-tulisan Rousseau, Mostesqieau, dan Voltaire. Kaum
nasionalis Vietnam sadar bahwa kondisi Vietnam sangat jauh dari ide-ide/faham
modern. Gerakan ini gagal karena sangat radikal. Pemimpinnya ditangkap.
b)
Periode
tahun 1917-1930
Pergerakan
pad periode kedua ini segera tak langsung dipengaruhi oleh Perang Dunia I di
Eropa. Ketika perang mulai pecah pemerintah Prancis merekrut 100.000 orang
Vietnam yang dijadikan prajurit di Eropa. Para prajurit yang selamat, ketika
kembali ke Vietnam menjadi pengembang faham modern yang mereka saksikan dan
terima dari Barat, sehingga mereka banyak menganjurkan pendirian partai politik
di Vietnam.
a. The
Constitutionalist Party (Partai Konstitusi). Partai ini berdiri tahun 1923
dengan anggotanya terdiri atas : Pegawai Negeri, cerdik pandai dan pemilik
tanah pemimpinya adlah : Bui quang Chien dan Nguyen Phan long. Beberpa tuntutan
terhadap pemerintah Prancis antar lain:
·
Menuntut konstitusi bagi Vietnam
·
Menurut peluang untuk ikut dalam pemerintahan,
bagi bangasa Vietnam
·
Menuntut hak untuk mendirikan perkumpulan dan
rapat bagi orang Vietnam
·
Meminta kebebasan Pres.
Akan
tetapi pemerintahan perancis menolak mentah-mentah tuntutan diatas.
b.
The Vietnam People Progresive party (Partai
progresif rakyat Vietnam). Partai ini berdiri pada tahun 1926 dangan dipimpin
oleh Pham Quynh. Partai iani bersikap moderat perjuangannya menuntut
terjalinnya kerja sama dengan pemerintah Perancis, mengadakan pembaharuan. Akan
tetapi pemerintah Perancis menolakmentah-menta, sehingga partai ini menjadi
gerakan di bawah tanah.
c.
Gerakan Cao Dai, didirikan tahun 1926. gerakan
ini bercorak agama Budha. Tokohnya adalah Coung De, di samping itu beberapa
orang dari partai Konstitusi masuk dalam organisasi ini. Perjuangannya sangat
keras menentang Perancis dengan menuntut agar Coung De kembali moderat banyak
yang memberontak karena sikap pemerintah Perancis yang reaksioner.
d. Partai
kebanggsaan Vietnam (Vietnam Quoc Dan Dang). Pada tahun 1927 Nguyen Thai Hoc
membentuk Vietnam Quoc dan Dang (Partai Kebangsaan Vietnam). Tujuannya adalah
menggulingkan pemerintahan Kolonial Prancis dan kemudian mendirikan sebuah
republic ala Cina. Partai ini mendapat dukungan dari Koemintang (partai
kebangsan Cina). Meskipun didirikan oleh sekumpuna penerbit, anmggota ini
meliputi guru, pelajar dan tentara.
Pada
tahun 1930 pasukan tentara di Teluk Yen memberontak dan membunuh semua pegawai
Prancis. Kekacauan yang terjadi dapt segera dipadamkan Prancis pada bula Juni
1930. Nguyen Thai Hoc dan 12 orang tokoh lainnya ditangkap dan dibunuh dengan
dipenggal kepalanya. Disamping kekejaman terhadap pemimpinnya, ternyata rakyat
Vietnam banyak yang menjadi korban pembunuhan besar-besaran oleh Frenc Foreign
legion (Pasukan Luar Prancis).
e. Partai
komunis Vietnam. Dengan hancurnya partai nasionalis, mak timbulah kekosongan
gerakan perlawanan. Partai komunis berusaha untuk mengisinya yang dipimpin oleh
Ho Chi Minh. Ho Chi Minh yang nama aslinya Ngu Yen Ai Quoc adalah anak seorang
petani yang lahir 1890. ia pernah tinggal lama di Prancis dan Inggris dan
menjadi juru masak selama 4 tahun. Ia banyak berkenalan dengan tokoh-tokoh
nasionalist Vietnam seperti Phan Chou Trinh dan banyak bergaul dengan tokoh
komunis tahun 1920 ia jadi anggota partai sosialis Prancis kemudian aktif
menjadi anggota partai komunis Prancis. Ia lama juga bermukim di Rusia dengan
memperdalam prinsif-prinsif komunis dan revolusi. Kemudian bekerja sama dengan
golongan Kuo Min Tang di Cina, oleh karena itu dalam dirinya terdapat dua
pengaruh, yaitu nasionalisme dan komunis. Ketika ia tinggal di Kanton ia pernah
mendirikan persatuan pemuda revolusi Vietnam , para pemuda digembleng dan
disebarkan ke seluruh Vietnam untuk melaksanakan kaderisasi. Kesatuan ini
berubah menjadi Partai Komunis. Partai ini dikendailkkan di Kanton (Cina)
kemudian di Hong Kong laudipindahkan ke Vietnam (Hai Phong). Gerakan Ho Chi
Minh adalah merebut kemerdekan Vietnam dan kemudian melaksanakan dua hal
pembaguna bangsa untuk mencapai komunisme, yaitu :
a)
Ia membolehkan terbentuknya Negara demokrasi
mdan bejuang (Negara demokrasi tetapi didalamnya terdapat orang-arang kaya yang
bersifat borjuis).
b) Ia
akan melaksanakan revolusi Proletar artinya Negara itu dikuasai oleh kaum
buruh.
Program partai
komunis ini banyak menari perharian rakyat terutama bagi golongan :
a.
golongan nasionalis yang dulu mengikitim partai
Viet Nam Quoc Dan Dang, karena partai komunis lebih kompak terpadu dan kuat
b. kaum
petani pun tertarik karena partai komunis menjanjikan akan membagikan tanah
bagi para petani tersebut.
Ho
Chi Minh bergerak secara lihai dalam memberikan pengaruh dan menarik peminat
untuk masuk partai komunis. Ternyata partaii ini dalam geraknnya bersifat
radikal sama dengan gerakan nasionalis. Mereka menuntut diadakan perubahan
system pemilikan tanah. Pemogokan pun terjadi di perusahaan dan kilang
pertambangan dan mereka mendirikan Soviet-soviet kecil di Annam Ha Tinh dan
Nghe Anh. Prancis langsung menindak dengan membunuh pasukan gerakan ini. Ho Chi
Minh sempat melarikan diri dari Hai Phong ke Hong Kong, tapi disana ia pun
ditangkap oleh Inggris tahun 1931. Disana pun ia dapatmeloloskan di ke Rusia
pada tahun 1937 dan kembali ke Cina, pada tahun 1942, kembali lagi ke Vietnam
ketika perang dunia II saat Jepang menggempur Vietnam.
Dari
tahun 1932-1940 gerakan nasionalis mengadakan perlawanan terhadap penjajah
walaupun gerakan nasionalis telah hampir tiada. Kaum nasionalis, komunis, agama
merasa kecewa dengan perlawanan ini. Sementara itu tahun 1935 kaum komunis
diseluruh dunia mengikuti strategi yang digariskan oleh Komintern
(Internasional) dalam perkumpulan di Macao (Cina) tahun 1935. perkumpulan di
Macao tersebut menyatakan : kaum komunis menghentikan permusuahna terhadap kaum
kolonialis, malah akan membentuk kerjasama. Pernyatan tersebut karena mereka
menghadapi musuh besar yaitu kaum Fasis. Kaum ataugolongan Fasis adalah Nazisme, Fasisme, Militerisme Jepang.
Menurut
kaum komunis tidak lagi kaum penjajah sebagai lawan. Pada tahun 1936 di Vietnam
terbentuk barisan rakyat yang terdiri dari rakyat atau kaum sosialis, liberal
dan komunis. Di Vietnam pertentangan dengan Prancis tidak reja mereka menuntut
pembagian tanah. Tahun 1940 kaum komunis sekali lagi melancarkan pemberontakan
dibawah pimpinan Tran Phan Giau karena gagal lalu mereka meubah takti
perjuangannya dengan bergerak dibawah dibawah tanah (ilegal). Mereka menunggu
saat timbulnya perubahanpolitik Vietnam pada masa perang dunia II (masuknya
tentara Jepang ke Vietnam).
ü
Vietnam Saat dan Setelah Perang Dunia II
Pada
masa perang dunia II, Vietnam menghadapi ancaman dari Jepanng yang man Jepang
akan mengadakan imperialisme /rencana Tanaka Plan kenegara Korea, Cina, Asia
Tenggara dan Manchuria.tahun 1937 sedang hangat-hangatnya Jepang berperang atau
meluaskan ekspansi melawan Cina mendapat bantuan dari Inggris dai Myanmar,
melalui Birma Road (jalan Birma) Inggris membantu melalui udara yaitu melalui
jalur Haiphong ke Kunming. Karena itu Jepang merencanakan untk menduduki kedua
Negara itu terutama Kunming (Vietnam). Pertimbangan lain Jepang ingin menguasai
Vietnam karena:
1.
Negara itu kaya beras.
2.
Vietnam kaya akan logam terutama timah dan besi,
yang digunakn untuk membuat senjata.
3. Vietnam
mempunyai pelabuhan penting untuk dijadikan pengkalan militer sehingga dapat
menguasai Pantai Cina Selatan
Pada tahun 1939 pecah PD II, ternyata Jerman menang dan dapat
mengalahkan Negara-negara Belanda, Prancis dan Belgia. Prancis jatuh tahun 1941
dan prancis membentuk Negara boneka yang disebut Vichy (pemerintahan yang tidak
mempunyai kedaulatan) di Vietnam. Vietnam secara strategi berada dibawah
pemerintahan Vichy, maka dengan demikian Vietnam secara tidak langsung berada
di bawah kekuasaan Jerman yang memenangkan perang karena Prancis berada dibawah
kekuasaaanya. Sehingga dengan meilhat demikian Jepang mempertimbangkan untuk
menguasai Vietnam lebih lanjut jepang memberikan ultimatum kepada penguasa
Prancis di Vietnam (Decoux)yang isinya: supaya Prancis memberikan keleluasaan
untuk menggunakan Tongking sebagai pangkalannya. Bahkan Jepang menuntut supaya
lapangan-lapangan terbang di Tonkin dipergunakan Jepang. Karena Decoux
mengulur-ulur permintaan jepang maka Jepang marah dan pelabuhan Haiping di bom.
Perancis sadar bahwa Jepang tidak mudah untuk dilawan maka Tonkin diserahkan
perancis, bahkan tentar Jepang Sekitar 6.000 berkeliaran, sebagaimana
imbalannya jepang mengakui kedaulatan Indo Cina bagi Prancis yang sementara
Indo Cina lepas dari penjajahan Jepang. Hal ini terjadi terjadi tanggal 22
September 1940, Perancis tidak melakukan perlawana terhadap Jepang Karena:
Ø Tidak
mempunyai kekuatan
Ø Tidak
mendapat bantuan dari Amerika
Ø
Kalaupun terjadi perang yang akan rusak adalah
Prancis.
Keuntungan bagi
prancis ialah diakui kedaulatan dari Jepang datas Indo Cina.Rakyatnya dapat
diselamatkan.
Pada tanggal 7 desember 1941 terjadi perang pasifik yang
ditandai adanya pemboman Pearl Harbour di Hawaii. Pada saaat itu Jepang telah
mempersiapkan pasukannya berhasil mengepung Hanoi di Vietnam dan siap
menggempur kota tersebut. Jepang memberi ultimatum kepada Decoux agar Prancis
mau bekerja sama, Perancispun mau bekerja sama asal kedaulatan jangan di rampas.
7 desember 1941 sampai 9 maret 1945 secara yuridis indocina berada di bawah
perancis tetapi secara politis (militer) berada di bawah Jepang.
Gerakan
nasional yang ad di Vietnam banyak dikendalikan dari luar negeri di bawah
partai komunis Ho Chi Minh dari Cina. Untuk lebih menegaskan tujuannya yaitu
kmerdekaan Vietnam, Ho Chi Minh menyatakan bahwa tujuan partai komunis adalah
lebih mengutamakan kemerdekaan bangsa dibandingkan oerjuangan ideology komunis.
Dengan kata lain perjuangan kelas ditunda dulu diganti dengan tjuan
kemerdekaan. Semboyan : My Party is My country, my program independence. Hal
ini ditegaskan agar mendapat dukungan dari masyarakat yang beraneka ragam
tersebut . untuk mencapai tujuan atau strategi perjuangannya dibentuk
oerganisasi Vietnam Doc Lap Dong Minh Hoi yang artinya liga kemerdekaan
Vietnam. Organisasi ini kemudian dikenal orang dengan sebutan Viet Minh.
Sebutan Viet Minh ini kemudian digunakan untuk menyebut Vietnam Utara. Sejak
itu untuk Vietnam Utara disebut Viet Minh, untuk Vietnam Selatan disebut
Vietnam.
Ho
Chi Minh mendapat kepercayaan darei partai Kuo Min Tang di Cina untuk
melaksanakan perlawanan/gerakan terhadapa Jepang di Vietnam. Tahun 1943 Ho Ci
Minh memulai perencana pemasukannya ke Vietnam dan tahun 1944 mengadakan perlawanan
terhadap Jepang dengan cara sabotase( terror dan pemboman). Ho Chi Minh dalam
perlawanan ini melakukan satu cara yang sasaran utamanya merebut simpati rakyat
Vietnam untuk mendapat dukungan yang luas yaitu dengan mengadakan pembagian
tanah. Setelah perang pasifik berakhir, Jepang menyerah dan sekutu belum masuk
maka Ho Chi MInh akan memproklamasikan kemerdekaan saat tejadi kekosongan
pemerintahan( Vacum Of Power). Sehingga tanggal 2 September 1945 Ho Chi Minh
memproklamasikan kemerdekaan Vietnam. 9 Maret 1945 Jepang merampas kekuasaan
atas Indo Cina. Hal ini dilakukan Jepang akarena pada waktu itu Vichy sudah
jatuh dan Jerman sudah keluar dari Perancis. Vichy sudah diganti oleh
pemerintah De Gaulle. Perancis di Vietnam sudah bersiap-siap menyerang Jepang
hal ini terbukti dengan adanya tempat-tempat penyimpanan senjata.
Pemerintah
Perancis berusaha membangkitkan semangat rakyat Vietnam unuk melawan Jepang.
Semua itu diketahui Jepang maka tanggal 9 Maret 1945 Vietanam diserbu Jepang
dan jatuh ke tangan JEpang kembali. 11 Maret Jepang menawarkan kepada Bao Dai
untuk memproklamasikan berdirinya kerajaan Vietnam di bawah pengaruh Jepang.
Tetapi proklamasi kerajaan itu ditentang oleh Viet Minh. Viet Minh memberontak
bersama melawan rakyat Jepang.
Tanggal 14 Agustus
1945 Jepang menyerah pada sekutu, maka Bao dai diminta agar turun tahta dari
kerajaan dan Bao Dai diangkat sebagai penasihat agung. Saat itulah Viet Minh
melakukan sasasrannya memproklamasikan kemerdekaan pada tanggal 2 September
1945. 1 Juni 1949 Perancis membentuk Negara boneka di Vietnam dengan maksud
untuk mempertahankan kolonialismenya, dan mengadu domba rakyat Vietnam dengan
Ho Chi Minh (Vietanam Utara.).
Perang
antara Ho Chi mInh dengan Vietnam Selatan yang dibantu Perancis dimenangkan oleh
Ho Chi Minh ( Vietanam Utara). Pada bulan April 1954, antara Vietnam Utara
(RDV, Republik Demokrasi Vietnam), Perancis, dan Vietnam Selatan diadakan
perundingan untuk mengakhiri permusuhan di Jenewa
Perdamaain
ini ditentukan setelah Perancis menderita kekalahan besar di Vietnam, ketika
benteng pertahananya yang berakhir, yaitu benteng Dien Bien Phu jatuh ke tangan
Vietnam Utara.
Isi perundingan
Jenewa adalah :
1. Eksistensi/keberadaan RDV diakui dengan batas garis 16 derajat LU.
2. Diadakan pengeturan-pengaturan tehnik pengehentian permusuhan yang di
antaranya :
a.
diberikannya batas waktu pengunduran militer
dari kedua belah pihak selama 300 hari.
b.
Tidak diijinkan pembentukan personil baru dan
pangkalan baru dikedua wilayah (RDV dan Vietnam Selatan)
c.
Akan diadakan pemilu di Vietnam.
d. Kedua
belah pihak tidak boleh melibatkan diri dalam aliansi militer yang ada
(gabungan).
Tahun1955
di Vietnam Selatan diadakan referandem, hasil adalah rakyat Vietnam menuntut
agar Bao Dai turun tahta dan kerajaan diahapuskan digantikan dengan bentuk
republic dan sebagain presiden pertama terpilih Ngo Dien Dhiem. Dengan demikian
Vietnam Selatan menjadi republic.
Sejak
tahun 1954 (kekalahan Perancis), Amerika khawatir bahwa daerah-daerah lainnya
di Asia Tenggara akan jatuh ketangn komunis (teori domino)oleh karena itu
Amerika harus campur tangan Vietnam. Akibatnya timbul reaksi dari rakyat
Vietnam, maka pecahlah perang di Vietnam dengan Viet Minh. Pada perang babak I
(1954-1964) dikirimlah bantuan militer penuh.
Pada saat perang
Vietnam (1954-1975) didirikanlah SEATO di Asia Tenggara denagntujuan agar tidak
berkembang di Asia Tenggara dan Ekspansi Amerika tidak berkembang disana.
Akhirnya Vietnam dapat dipersatiukan bulan April tahun 1975.
3. Nasionalisme
di Myanmar
Jatuhnya
Myanmar ke tangan Inggris, Myanmar jatuh ketangan Inggris setelah mengalami
perang 3 kali yang disebut the Three Burmese wars, sebagai berikut:
1. Perang
Myamnar – Inggris I (1824-1826). Perang ini diakhiri dengan perjanjian Yandabo
(1826) akibatnya Myanmar menyerahkan Arakan dan pantai Tenaserim ke tangan
Inggris. Inggris menempatkan “Residen”-nya di Myanmar, dengan tugaas untuk
mengawasi pemrintahan Myanmar.
2. Perang Myanmar - Inggris II (1852-1853)
Dalam
periode ini berlangsung sampai ke Birma hulu. Perang ini tidak diakhiri dengan
perjanjian yang pasti, namun ada keuntungan bagi Inggris yaitu seluruh Birma
hilir jatuh ketangan Inggris.
3. Perang Myanmar – Inggris 91885-1889)
Dalam
perang ini seluruh Myanmar jatuh ke tangan inggris, dan raja terakhir (thibaw0
diturunkan tahtanya dan di buang ke India.
Factor
pendorong timbulnya Nasionalisme Myanmar
1.
pada hakekatnya bangsa Myanmar (baru tahun 1886
menjadi jajahan) belum pernah hilang rasa kebangsaan. Colonial Inggris belum
pernah sempat menanamkan pengaruh sedalam-dalamnya di Myanmar, karena Myanmar
pada saat itu menjadi bagian dari India
2.
kemenangan Jepang dalam perang Jepang – Rusia
1905 yang memperkuat nasionalisme di India, menimbulkan juga nasionalisme di
Myanmar.
3.
nasionalisme di India mempengaruhi timbunya
nasionalisme di Myanmar.
4.
perundang-undangan dalam perdamaian Versailles
di man Wilson memperjuangkanhak-hakmenentukan nasib sendiri bagi bangsa-bangsa
yang belum merdeka
5.
Montagu – Chelmsford reform, yang oleh Inggris
ditentukan untuk India dan tidak berlaku untuk Myanmar. Montagu – Chelsford
Reform (goverment of Indian Act 1919) adalah suatu undang-undang yang mengatur
pemerintahan India , akibat ketegangan tuntutan npartai Kongres India terhadap
Inggris.
Isi
dari undang-undang tersebut adalah:
a.
pemerintahan di India dititik beratkan pada
pemerintahan provinsi-provinsi
b. pemerintahan
di provinsi dipegang oelh Inggris dan India . Inggris memegang urusan-urusan
yang bersifat vital sedangkan India memegang urusan yang tidak penting.
Ini
berarti pad hakikatnya ada dua pemrintahan yang bersama-sama menjalankan
pemerintah. Yang demikian itu dinamakan DYARCHY
Pada
hakikatnya nasionalisme Myanmar baru berferak sesudah Perang Dunia I (1918).
Ketika Myanmar mendengar bahwa undang-undang tidak berlaku bagi Myanmar, maka
timbulah kegelisahan diantara bangsa Myanmar. Terbentuklah di Myanmar gerakan
nasionalisme pertama pada tahun 1919 yang dengan terang-teranganmenentang
inggris. Gerakan ijni ialah “The General Council of Burmese Association” (gcba).
Pengaruh
agama Budha dai Myanmar sangtmendalam . Masyarakat Myanmar tersusun atas dasar
agama Budha . pusat dari tempat adalah bicara dari Pongyi (pendera-pendeta
Budha). Tiap orang yang akil balig diwajibkan untuk menyerahkan tenaganya untuk
bekerja di biara, untuk beberapa hari dan kejadia ini dirayakan sebagai hari
besar dari kehidupan manusia. Karena itu pendeta-pendeta Budha sangat beasar
pengaruhnya di dalam masyarakat Budha/Myanmar. Kesalahan colonial Inggris di
Myanmar adalah bahwa inggris mengabaikan agama Budha. Karena itu
pendeta-pendeta agama Budha di Myanmar sangat tidak suka pemerintahan Inggris
di Birma.
GCBA
terbukti merupakan suatu kesatuan daksi dari nasionalisme di Myanmar. Seperti
All Andian ntion congress di India. GCBA menuntut home rule bagi myanmardan
menentang pemerintahan kolonialisme Inggris dengan menjalankan poliotik non
Kooperatif tahun 1921.
Pada waktu itu (1920-1921) di India Ghandi
menjalankan Satyagraha (non kooperaftif) terhadap pemerintahan Inggrisgerakan
Ghandi tentang satyagraah sesuai denmgan agama Budha yang mengnjurkan kehalusan
dalam bertindak dan melarangpembunuhan. Karena itu satyagraha dari Ghandi
sangat menarik bagi GCBA di Myanmar. Perlu pula duiingat bahwa pada saat it
Myanmar masih merupakan provinsi dati India. Karena masyarakat Myanmar
berdasarkan atas agama Budha, mak rakyat Myanmar mendudkung GCBA. Segera
berkobarlah semangat nasionalisme yang mengganti kekerasan dan (simon
Comminission) untuk menyelidiki keadan Myanmar. Commission Simon menganjurkan:
§ Myanmar
dipisahkan dari India dan menjadi Negara yang berdiri semdiri
§
harus dibentuk UUd bagi Myanmar
Inggris
terpaksa mengadakan pemerintahan diarki tahun 1921 sepertidi India. Karena
Myanmar pun menolaknya, maka pad tahun 1929 Inggris membentuk “Panitia Simon’.
Anjuran
Simon commission ini kemudian diterima dan kemudian ditetapkan dalam “round
table conference on Burma” pada tahun 1931.
Pada tahun 1933
bersamaan dengan “Government Of India Act”: Inggris mengeluarkan “Government Of
Burma Act” yang menetapkan ; Myanmar dipisahkan dari India dan menjadi kolioni
tersendiridengan ketentuan sebagai berikut:
1.
kelapa Negara seoranng gubernur Inggris dengan
kekuasaan eksekutif
2.
kekuasaan legislative dipegang oleh parlemen
yang enggotanga dipilih oleh rakyat Myanmar
3.
daerah Sha, Karen, Kachin, Chin, merupakan
“excliuded areas” yang diprintahkan langsung oleh Gubernur. Parlemenmyanmar
tidak mempunyai hak atas daerah-daerah ini
4.
guberniur mempunyai hak vetio
5. government
Of Burma Act ini berlaku pada tahun 1937.
Meskipun
government Of Burma Act ini tidak memuaskan karena gubernur masih memegang
keuasaan yang terlampau besar namun ada akibatnya yang baik yakni karena
parlemen berhasil :
1.mengadakan
perubahan dalam agrarian, sewa tanah diturunkan, pembagian tanah yang lebih
adil.
2.mengadakan
pembetasan imigrasi dari India hingga mengadakan pembatasan imigrasi dari India
hingga pekerja-pekerja dan kaum pertengahan Myanmar tidak merasa terdesak lagi.
Gerakan-gerakan
nasionaslisme di Myanmar
a.
GCBA (General Council of Burmese Association)
yang didirikan pada tahun 1919, gerakan nasionalisme yang pertama dan
bneraliran Budha.
b. Sinyetha
(partai rakyat miskin)
Didirikan
dan pimpinan oleh Dr. U Ba Mawpada tahun 1922 partai ini menghendaki perbaikan
nasib rakyat jelata dan dalam hal nasionalisme kerjasama dengan kongres India.
Dr U Ba Mawpada tahhun 1942 menggabungkan diri dengan jepang dan menjadi
presiden Republik Myanmar (yang dibentuk jepang 1 Agustus 1943). Pada tahun
1946 ia kembali ke Myanmar tetapi kehilangan pengaruhnya pada rakyat Myanmar.
1.
Myochit
(partai nasionalis) yang didirikan tahun 1930 dan dipimpin oleh U saw.
Partai ini menghendaki status Domonion bagi Myanmar. U Saw adalah tokoh
nasionalis anti Inggris dan pro jepang. Karena itu selama perang Dunia II (1942-1945)
ia dipenjjrakann oleh Inggris. Usaw inilah yang apada tahun 1947 mengorganisir
pembunuhan atas diri U Aung San.
2. Do
Bama Asiayone (kita bangsa Myanmar) atau laziam dikenal dengan parta Thakin
didirikan tahun 1935. Thakin berarti tuan. Anggota dari partai ini saling
menyebut dengan nam thakin akarena partai ini disebut Thakin.
Partai
ini dibentuk oleh mahasiswa-mahasiswa yang kemudian berkembang meliputi seluruh
pelajar dan pemuda-pemudi.
Tujuan
partai Thakin yaitu menuntut kemerdekaan penuh bagi Myanmar. Sifat gerakannya
revolusioner, patriotis dan sosialistis (lazim bagi gerakan pemuda anti
imperialisme). Mereka ini sangat membenci tindakan-tindakan korup dari The old
line politicians, terdorong oleh perasaan anti inggris dan terpikat dengan
janji-janji Jepang, banyak pemimpin parta Thakin ini bekerajasama dengan Jepang
selama penduduakan Jepang di Myanmar. Tetapi penindasan rakyat Jepang terahadap
rakyat Myanmar membuka mata mereka dan akhirnya pemuda-pemudi Thakin ini dengan
diam-diam membentuk “ The Anti Fascist Peoples Freedom League “, pada tahun
1944. AFPFL (organisasi pembebasan anti fasis) ini diabawah pimpinan Thakin
Aung San (U Aung San) dan Thakin Than Tun (pemimpin komunis di Myanmar).
AFPFL dibawah Aung San memberontak terahadap Jepang
dan menghantamnya, hingga mempermudah Inggris untuk mengalahkan Jepang.
Kemudian AFPFL menuntut kemerdekaan penuh dari Inggris dengan kekuatan senjata.
Sebentar lagi MEA
BalasHapus